Intensitas curah hujan di Sumsel mulai berkurang

badan meteorologi, klimatologi, dan geofisika sumatera selatan memprakirakan pada mei 2013 intensitas curah hujan selama wilayah provinsi berpenduduk sekitar 8,5 juta jiwa itu mulai berkurang seiring daerah ini memasuki musim pancaroba.

berdasarkan pengamatan dengan satelit cuaca dan analisis data lapangan, curah hujan pada bulan ini diprakirakan berkisar 151 hingga 200 milimeter serta lebih rendah dari bulan sebelumnya dan mencapai 200 hingga 300 milimeter, kata kepala seksi observasi dan Informasi stasiun klimatologi kenten bmkg sumsel indra purnama selama palembang, senin.

menurutnya, di waktu pancaroba atau peralihan musim hujan ke kemarau, penduduk mesti mewaspadai terjadinya angin kencang sampai puting beliung, hujan lebat secara tiba-tiba dan sebarannya tak merata ataupun hujan lokal.

dengan kewaspadaan dan tinggi di musim pancaroba tersebut, diharapkan dapat dihindari banyaknya penduduk yang adalah korban bencana khususnya angin puting beliung yang dalam pilihan masa lalu mulai mengakibatkan korban jiwa, katanya.

Informasi Lainnya:

dijelaskannya, menurut pengamatan melalui satelit iklim, awal musim kemarau pada provinsi dan memiliki 15 kabupaten/kota ini diprakirakan pada pertengahan mei atau awal juni 2013.

pada pertengahan mei serta awal juni 2013 wilayah sumsel sudah memasuki awal musim kemarau. kondisi cuaca itu pas dengan waktu musimnya atau masih termasuk normal, ujar indra.

sementara koordinator taruna siaga bencana sumsel ms sumarwan mengajarkan, pilihan pekan terakhir anggotanya mencatat pilihan kali bencana puting beliung selama kabupaten musi rawas, lahat, serta ogan komering ilir, serta berupaya membantu para korban yang rumahnya mengalami rusak ringan juga berat.

memasuki musim pancaroba kini ini, warga dan tinggal pada daerah rawan puting beliung dicari lebih memperbaiki kewaspadaan makanya bisa diminimalisir timbulnya korban jiwa serta harta benda, ujar dia.